5 Rekomendasi Software Rekrutmen Yang Bisa Diterapkan Di Perusahaan Anda

03 August 2023, 20:25 Cahaya Muslim

Sumber daya manusia adalah aset terpenting bagi setiap perusahaan. Rekrutmen yang baik dan efisien dapat membantu perusahaan menemukan kandidat yang tepat dan memenuhi kebutuhan perusahaan. Pasalnya, memiliki SDM yang berkualitas dapat membuat perusahaan selangkah lebih mudah dalam mencapai kesuksesan.

Divisi human resources (HR) memiliki tanggung jawab dan peran penting dalam merekrut calon karyawan kompeten yang dibutuhkan perusahaan. Sayangnya dalam praktiknya, seringkali HR mengalami kendala karena tersitanya banyak waktu jika mengaplikasikan proses rekrutmen secara manual. 

Di era teknologi yang semakin maju, banyak bermunculan software rekrutmen yang dimanfaatkan untuk membantu proses rekrutmen menjadi lebih efisien dan mudah. Berikut ini adalah 5 rekomendasi software rekrutmen karyawan di Indonesia yang bisa Anda terapkan di perusahaan maupun bisnis Anda, diantaranya :

1. Waktoo

Kazee Digital Indonesia sebagai perusahaan digital media menghadirkan software rekrutmen terlengkap yaitu Waktoo. Platform dan aplikasi ini memudahkan pelanggannya dalam mengoptimalkan proses rekrutmen dan pengelolaan sumber daya manusia (HRM). 

Waktoo memungkinkan HR dapat mengotomatiskan seluruh proses rekrutmen mulai dari memposting lowongan kerja, mencari kandidat hingga mengelola SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan platform Waktoo, proses rekrutmen menjadi lebih sederhana dan tidak memakan waktu yang lama.

Terdapat pula fitur istimewa dalam platform ini yakni historikal pelamar, dimana fitur ini akan memberikan Anda kemampuan untuk melihat apakah pelamar pernah gagal dalam proses rekrutmen sebelumnya. Jika perusahaan Anda ingin mengefisiensikan pekerjaan HR, platform Waktoo bisa jadi salah satu solusinya.

Ucapkan selamat tinggal pada pada proses rekrutmen manual yang membosankan. Segera beralih ke Waktoo dan mulailah merekrut karyawan terbaik di perusahaan Anda! Dapatkan akses free trial untuk rasakan kemudahan dengan aplikasi Waktoo atau klik link ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Waktoo.

2. KaryaONE

KaryaONE merupakan salah satu software manajemen HR atau SDM yang membantu menyederhanakan proses administrasi HRD seperti absensi, cuti, lembur, payroll, pajak, BPJS, pengelolaan kinerja, jenjang karier, suksesi, dan pengembangan SDM. 

Salah satu fitur unggulan software KaryaOne ialah kemampuan integrasi (plug and play) dengan perangkat presensi berbasis Fingerprint Scanner dan RFID. Selain itu, dasbor yang disajikan didesain agar tim HR di perusahaan dapat melakukan analisis kinerja SDM secara komprehensif – termasuk melayani berbagai pengajuan, seperti cuti dll.

Selain berbasis website, KaryaOne juga menyediakan aplikasi mobile di platform Android dan iOS. Memungkinkan pengguna mendapatkan fleksibilitas akses di mana saja dan kapan saja.

3. LinoHVR

LinoHVR adalah sebuah software atau platform yang digunakan untuk mengelola proses rekrutmen dan sumber daya manusia. Platform ini membantu perusahaan untuk melakukan proses recruitment dengan efisien dan mudah, melalui fitur-fitur seperti pencarian kandidat, pemantauan dan administrasi kandidat, pengelolaan karier, hingga pengelolaan gaji.

LinoHVR memiliki integrasi dengan beberapa aplikasi populer seperti Slack, Trello, dan Google Drive. LinovHR juga memiliki Modul Recruitment dan Talent Acquisition yang dapat membantu tim manajemen melakukan request rekrutmen, manpower planning, mengumumkan lowongan dan talent management.

Dengan menggunakan LinoHVR, perusahaan dapat mempermudah dan mempercepat proses rekrutmen, serta membantu menemukan kandidat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

4. Gadjian

Gadjian adalah sebuah platform rekrutmen dan pengelolaan sumber daya manusia (Human Resource Management) yang memberikan solusi untuk membantu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan SDM mereka. Platform ini menyediakan fitur-fitur seperti posting lowongan kerja, pemantauan kandidat, dan pengelolaan aplikasi. Gadjian juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis dan pemantauan efisiensi proses rekrutmen.

Perusahaan dapat memanfaatkan platform Gadjian untuk mempercepat dan mempermudah proses rekrutmen, membantu mereka menemukan kandidat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

5. gtHR

gtHR adalah software HR yang dirancang untuk Sistem Informasi Kepegawaian  yang berfungsi membantu menyederhanakan alur kerja kegiatan perusahaan dalam manajemen sumber daya manusia. Door Access Attendence System Software HRIS membantu memudahkan pengelolaan data induk karyawan, data induk calon karyawan / pelamar, data induk keluarga karyawan, dan proses import dari luar melalui file excel.

Dengan software HRD terbaik dari Gamatechno, proses rekrutmen online karyawan jadi lebih mudah dengan analisis data pelamar melalui riwayat kerja pelamar dan kompetensi yang dimiliki. Software ini juga nantinya memudahkan dalam pengelolaan data karyawan, pengelolaan payroll gaji dan penghitungan PPh hingga pencatatan proses mutasi. 

Share this post
Another Article
Explore the latest insights and trends in social media analytics on the BrandBoss Blog.
Find practical guides and expert tips to help you stay ahead in the digital world.
20-istilah-social-media-listening-yang-penting-anda-ketahui
20 Istilah Social Media Listening yang Penting Anda Ketahui

Seperti diketahui, social media listening membantu para pemilik bisnis untuk melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Dengan data yang berasal dari media sosial, pemilik bisnis dapat memahami di mana kekurangan bisnis mereka serta apa kelebihannya.

Tidak hanya itu, pemilik bisnis juga bisa mengetahui apa yang saat ini sedang dibutuhkan oleh masyarakat dan strategi apa yang harus dilakukan untuk menarik perhatian mereka.

Sebelum menggunakan tools social media listening untuk memantau atau mendengarkan apa yang terjadi di media sosial, penting bagi Anda memahami setiap istilah-istilah yang ada.

Berikut 20 istilah-istilah sederhana dan singkat yang ada di dalam social media listening.

1. Mention: Sebutan atau penyebutan brand, produk, atau nama perusahaan di media sosial.

2. Hashtag: Tagar yang digunakan untuk mengelompokkan konten berdasarkan topik tertentu. Hashtag membantu memudahkan pencarian mengenai topik serupa.

3. Sentimen Analisis: Pengukuran untuk menilai apakah percakapan tentang merek atau produk cenderung dibicarakan secara positif, negatif, atau netral.

4. Engagement: Seberapa besar interaksi pengguna media sosial dengan konten yang diukur dari likes, comments, dan shares.

5. Impressions: Jumlah total sebuah postingan dilihat berapa kali oleh pengguna di media sosial, meskipun tidak ada interaksi langsung.

6. Reach: Jumlah pengunjung unik yang melihat konten Anda atau akun-akun yang Anda jangkau.

7. Keywords: Kata-kata spesifik yang digunakan untuk memantau percakapan yang relevan di media sosial.

8. Influencer: Orang atau akun yang memiliki pengaruh besar di media sosial untuk memengaruhi opini publik.

9. Social Listening Tool: Alat atau platform yang digunakan untuk memantau dan menganalisis percakapan di media sosial.

10. Real-time Monitoring: Pemantauan percakapan secara langsung dan real-time di berbagai platform media sosial.

11. Competitive Analysis: Analisis terhadap aktivitas dan sentimen yang diterima oleh kompetitor di media sosial.

12. Trending Topic: Topik yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial pada waktu tertentu.

13. User-Generated Content (UGC): Konten yang dibuat dan diposting oleh pengguna tentang brand atau produk di media sosial.

14. Brand Health: Kondisi umum atau seberapa sehat reputasi merek berdasarkan percakapan dan interaksi di media sosial.

15. Engagement Rate: Persentase orang yang terlibat dengan konten (like, komentar, share) dari jumlah total yang melihatnya.

16. Conversion Tracking: Memantau bagaimana interaksi di media sosial berkontribusi pada tindakan yang diinginkan, seperti pembelian atau melakukan pendaftaran.

17. Brand Mention: Sebutan spesifik untuk merek tertentu.

18. Share of Voice: Persentase dari total percakapan yang ditujukan untuk brand Anda dibandingkan dengan kompetitor.

19. Customer Feedback: Ulasan, komentar, dan masukan dari pelanggan yang dibagikan melalui platform media sosial.

20. Virality: Tingkat di mana konten menyebar dengan cepat di media sosial, melalui likes, shares, dan repost

 

Selain 20 istilah di atas, masih banyak lagi istilah-istilah lainnya dari social media listening.

Dengan memahami setiap istilah yang ada, hal tersebut membantu Anda dalam memaksimalkan penggunaan tools social media listening untuk membantu mengembangkan bisnis Anda.

 

23 October 2024, 16:02
contoh-social-media-listening-dan-perbedaannya-dengan-social-media-monitoring
Contoh Social Media Listening dan Perbedaannya dengan Social Media Monitoring

Sudah banyak perusahaan yang berhasil menunjukkan peningkatan karena menggunakan social media listening secara tepat. Saat ini, social media listening menjadi salah satu alat yang penting bagi bisnis untuk memahami apa yang dikatakan pelanggan tentang merek mereka di platform media sosial. 

Namun, banyak yang masih bingung dengan contoh maupun perbedaan antara social media listening dan social media monitoring. Artikel ini akan membantu Anda memberikan penjelasan singkat tentang perbedaan keduanya dan contoh kecilnya.

Perbedaan Social Media Listening dan Social Media Monitoring

Social Media Monitoring: Proses melacak mention atau percakapan yang spesifik tentang merek, produk, atau layanan di media sosial. Kegiatan ini berfokus pada pengumpulan data seperti mention, komentar, atau hashtag yang terkait dengan merek.

Social Media Listening: Tidak hanya memantau mention, tetapi juga menganalisis sentimen, tren, dan pola yang muncul dari percakapan tersebut. Social media listening membantu bisnis mendapatkan wawasan lebih dalam untuk membuat keputusan strategis, sementara social media monitoring lebih fokus pada pelacakan dan pemantauan data.

Social Media Monitoring: Melacak mention dan komentar secara real-time, berfokus pada data.

Social Media Listening: Menganalisis data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi tren dan pola serta mendapatkan wawasan strategis.

Contoh Social Media Monitoring dan Listening

Salah satu contoh sederhana dari social media listening dan monitoring adalah sebagai berikut. Jika media monitoring menginformasikan bahwa 100 orang menyebutkan produk Anda di X, social media listening akan memberi tahu apa yang mereka rasakan tentang produk itu.

Anda dapat mengetahui apakah ulasan mereka positif atau negatif, dan bagaimana tren ini berkembang dari waktu ke waktu.

Contoh studi kasus yang bisa diambil dalam hal ini adalah restoran atau bisnis kuliner. Misalnya, ada bisnis yang memutuskan untuk menggunakan social media listening untuk menggali wawasan dari percakapan pelanggan di media sosial. 

Restoran ini ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana orang berbicara tentang restoran mereka, kualitas makanan, layanan, dan suasana restoran di media sosial seperti Instagram, X, hingga Facebook.

Pihak restoran bisa memulai dengan mengidentifikasi kata kunci dan hashtag yang paling sering digunakan oleh pelanggan mereka.

Mereka dapat menggunakan alat social media listening untuk melacak sebutan dan percakapan tentang restoran di berbagai platform media sosial, tidak hanya mention langsung tetapi juga ulasan dan percakapan tak langsung yang menyebutkan restoran mereka.

Kemudian, setelah mengumpulkan data, restoran ini bisa memanfaatkan social media listening untuk menganalisis sentimen. Dari sini, didapatkan berbagai macam pola menarik, seperti ada pelanggan yang memuji rasa makanan tertentu dan memahami apa saja yang dikeluhkan oleh mereka. 

Dengan wawasan yang diperoleh dari social media listening, restoran tersebut dapat melakukan beberapa tindakan strategis:

  • Memperbaiki Layanan Pelanggan: Mereka segera mengadakan pelatihan untuk para staf serta menambah staf pada jam-jam sibuk untuk memastikan bahwa layanan lebih cepat dan efisien.
  • Menambah Menu Favorit: Berdasarkan permintaan konsumen yang mereka temukan dari social media listening, restoran ini bisa memutuskan untuk menambahkan beberapa hidangan yang menjadi favorit pelanggan
  • Meningkatkan Pengalaman Visual di Instagram: Karena banyak pelanggan berbagi foto makanan di Instagram, restoran mulai membuat presentasi makanan yang lebih menarik dan estetis.
  • Mereka juga membuat spot "Instagrammable" di dalam restoran untuk mendorong lebih banyak pelanggan membagikan pengalaman bersantap mereka secara visual.

Hasil Social Media Listening

Hasilnya, setelah menerapkan langkah-langkah ini, restoran tersebut dapat melihat peningkatan yang signifikan dalam ulasan positif di media sosial. 

Banyak pelanggan memuji peningkatan dalam kecepatan layanan dan berbagai aspek lainnya. Itu hanya satu dari banyaknya contoh dari penggunaan social media listening yang bermanfaat bagi bisnis. 

 

Apakah Anda ingin mencoba menggunakan social media listening? Klik di sini sekarang!

 

26 September 2024, 16:06
social-media-listening-untuk-industri-fb
Social Media Listening untuk Industri F&B

Bagi industri Food & Beverage (F&B), penting sekali untuk memahami preferensi pelanggan. Saat ini, mengetahui pendapat pelanggan sudah sangat mudah dengan adanya media sosial.

Kebanyakan konsumen akan langsung berbagi pengalaman mereka terkait makanan, restoran, dan brand favorit mereka.

Oleh karena itu, social media listening menjadi alat yang sangat berharga bagi perusahaan F&B untuk memahami konsumen, memantau reputasi, dan menemukan peluang baru.

Artikel ini akan membahas bagaimana social media listening dapat membantu bisnis F&B untuk tetap relevan dan meningkatkan kehadiran mereka di pasar.

Mengapa Social Media Listening Penting untuk Industri F&B?

Di industri F&B, presensi konsumen dapat berubah dengan cepat. Social media listening membantu bisnis F&B memahami persepsi konsumen, menangani keluhan secara cepat, dan memanfaatkan tren terbaru sebelum pesaing mengetahuinya. 

Selain itu, media sosial sering kali menjadi tempat di mana pelanggan berbicara secara jujur tentang pengalaman mereka sehingga dapat memberikan wawasan yang sangat berharga.

Manfaat Social Media Listening untuk Industri F&B

1. Memahami Preferensi Pelanggan

Melalui social media listening, bisnis F&B dapat memahami apa yang disukai atau tidak disukai pelanggan mereka. Konsumen sering kali berbicara tentang rasa makanan, variasi menu, pelayanan, atau bahkan suasana di restoran. 

Dengan mendengarkan percakapan ini, bisnis dapat menyesuaikan produk dan layanan mereka sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.

2. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Social media listening memungkinkan bisnis untuk mendeteksi keluhan pelanggan dengan cepat dan menanggapinya secara langsung. Dengan memberikan solusi yang cepat dan efektif, perusahaan dapat mencegah masalah kecil berubah menjadi krisis yang lebih besar, sekaligus meningkatkan loyalitas pelanggan.

3. Memantau Tren Makanan dan Minuman Terbaru

Tren dalam industri makanan dan minuman sering muncul dari media sosial. Konsumen sering berbagi tentang makanan yang sedang populer, seperti minuman kekinian atau jenis hidangan baru. 

Social media listening membantu bisnis F&B dapat mengikuti tren yang ada dan memasukkannya ke dalam menu atau kampanye pemasaran mereka sehingga tetap relevan dan menarik bagi konsumen.

4. Memantau Kompetitor untuk Mendapatkan Wawasan Pasar

Social media listening membantu memantau aktivitas dan ulasan tentang kompetitor. Melalui hal ini, perusahaan dapat melihat apa yang dilakukan pesaing mereka dengan baik dan di sisi mana mereka gagal. 

Insight ini dapat membantu bisnis mengidentifikasi peluang untuk menawarkan sesuatu yang lebih baik atau berbeda dari kompetitor.

5. Mengukur Efektivitas Campaign

Melalui social media listening, bisnis F&B dapat memantau dampak kampanye pemasaran mereka secara real-time. Misalnya, setelah meluncurkan promosi atau kampanye baru, Anda dapat melihat seberapa sering kampanye tersebut disebutkan di media sosial, bagaimana sentimen publik, dan apakah ada peningkatan keterlibatan atau kunjungan ke restoran.

 

17 September 2024, 02:12