.png)
Kaitan Big Data dan AI yang Bermanfaat untuk Bisnis
Kehadiran Artificial Intelligence (AI) tidak bisa diabaikan pada era seperti sekarang ini. AI telah menjadi bagian penting yang membantu menyelesaikan pekerjaan manusia secara lebih cepat dan mudah.
Salah satu hal yang erat kaitannya dengan AI adalah big data. Tanpa data besar, AI tidak bisa bekerja dengan baik. Keduanya berperan penting untuk membantu mengefektifkan pekerjaan di berbagai sektor, mulai dari keuangan, kesehatan, retail, hingga manufaktur.
Di artikel ini, Anda akan diajak untuk lebih jauh memahami mengenai kaitan big data dan AI. Harapannya, AI bisa dimanfaatkan untuk membantu mengembangkan bisnis Anda.
Pengertian Big Data
Secara sederhana, big data merupakan kumpulan data yang sangat besar dan kompleks. Terdapat 5V karakteristik utama big data yang terkenal, yaitu volume, velocity, value, variety, dan veracity.
Volume menunjukkan ukuran data yang sangat besar, velocity berkaitan dengan kecepatan data yang dihasilkan, value maksudnya adalah nilai yang didapat dari sebuah data.
Selain itu, big data juga memiliki karakteristik berupa beragam jenis data, yaitu variety dan veracity yang berarti tingkat keakuratan dan konsistensi data.
Big data memang tersedia dalam berbagai bentuk. Contohnya, dari data terstruktur seperti angka dan teks serta data tidak terstruktur seperti gambar, video, atau data dari media sosial.
Alasan mengapa big data sangat penting bagi bisnis karena data besar umumnya mencakup informasi-informasi penting yang bisa memberi wawasan mengenai perilaku konsumen, tren pasar, hingga target audience secara spesifik.
Bagaimana Big Data dan AI Bekerja Sama?
Setelah memahami bahwa big data dan AI memiliki kaitan yang erat, waktunya Anda untuk memahami bagaimana keduanya saling melengkapi.
Perumpamaan sederhananya, big data menyediakan bahan untuk dikelola oleh AI sehingga bisa menciptakan sistem yang cerdas dan menghasilkan insight bermanfaat. Berikut beberapa kaitan antara big data dan AI.
1. Big Data Membantu AI Belajar Lebih Cepat dan Akurat
AI tidak bisa bekerja begitu saja. Kecerdasan buatan membutuhkan data yang sangat besar untuk menjalankan sistemnya.
Makin banyak data yang digunakan, makin baik model AI dalam memahami pola dan membuat prediksi.
Big data menyediakan data ini dalam jumlah yang sangat besar sehingga membantu AI untuk belajar lebih cepat dan akurat.
2. AI Membantu Mengolah dan Menyaring Big Data
Big data seringkali berisi data yang masih mentah apabila tidak dikelola dengan baik. Maka dari itu, di sinilah peran AI begitu penting.
AI dapat membantu untuk mengolah data yang ada untuk menjadi insight berharga yang dapat dijadikan acuan pengambilan keputusan.
3. Big Data dan AI Membantu Prediksi untuk Pengambilan Keputusan
AI bisa memberikan prediksi berdasarkan pola yang ditemukan dalam big data. Prediksi ini sangat bermanfaat untuk berbagai industri agar bisa lebih tepat menentukan suatu hal.
Prediksi yang tepat dapat memengaruhi keuntungan maupun kerugian bagi bisnis. Tidak heran, prediksi ini dibutuhkan oleh para pemilik bisnis sebelum mengambil keputusan.
4. AI Membantu Otomatisasi Proses Big Data
Seperti diketahui, big data memiliki data bervariasi dalam jumlah besar. Tentunya, pemrosesan data tidak bisa dilakukan secara singkat.
Oleh sebab itu, AI hadir untuk membantu mengoptimalkan proses yang ada, mulai dari membersihkan data, mengidentifikasi, sampai mengkategorikannya.
Pemrosesan data yang lebih cepat membantu efisiensi sehingga tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
Dari penjelasan di atas, big data dan AI saling berkaitan untuk menyajikan insight berharga bagi para penggunanya. Big data menyediakan berbagai macam data dalam jumlah besar yang bisa diproses oleh AI untuk membantu mengambil keputusan bisnis.
Find practical guides and expert tips to help you stay ahead in the digital world.
.png)
Sudah banyak perusahaan yang berhasil menunjukkan peningkatan karena menggunakan social media listening secara tepat. Saat ini, social media listening menjadi salah satu alat yang penting bagi bisnis untuk memahami apa yang dikatakan pelanggan tentang merek mereka di platform media sosial.
Namun, banyak yang masih bingung dengan contoh maupun perbedaan antara social media listening dan social media monitoring. Artikel ini akan membantu Anda memberikan penjelasan singkat tentang perbedaan keduanya dan contoh kecilnya.
Perbedaan Social Media Listening dan Social Media Monitoring
Social Media Monitoring: Proses melacak mention atau percakapan yang spesifik tentang merek, produk, atau layanan di media sosial. Kegiatan ini berfokus pada pengumpulan data seperti mention, komentar, atau hashtag yang terkait dengan merek.
Social Media Listening: Tidak hanya memantau mention, tetapi juga menganalisis sentimen, tren, dan pola yang muncul dari percakapan tersebut. Social media listening membantu bisnis mendapatkan wawasan lebih dalam untuk membuat keputusan strategis, sementara social media monitoring lebih fokus pada pelacakan dan pemantauan data.
Social Media Monitoring: Melacak mention dan komentar secara real-time, berfokus pada data.
Social Media Listening: Menganalisis data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi tren dan pola serta mendapatkan wawasan strategis.
Contoh Social Media Monitoring dan Listening
Salah satu contoh sederhana dari social media listening dan monitoring adalah sebagai berikut. Jika media monitoring menginformasikan bahwa 100 orang menyebutkan produk Anda di X, social media listening akan memberi tahu apa yang mereka rasakan tentang produk itu.
Anda dapat mengetahui apakah ulasan mereka positif atau negatif, dan bagaimana tren ini berkembang dari waktu ke waktu.
Contoh studi kasus yang bisa diambil dalam hal ini adalah restoran atau bisnis kuliner. Misalnya, ada bisnis yang memutuskan untuk menggunakan social media listening untuk menggali wawasan dari percakapan pelanggan di media sosial.
Restoran ini ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana orang berbicara tentang restoran mereka, kualitas makanan, layanan, dan suasana restoran di media sosial seperti Instagram, X, hingga Facebook.
Pihak restoran bisa memulai dengan mengidentifikasi kata kunci dan hashtag yang paling sering digunakan oleh pelanggan mereka.
Mereka dapat menggunakan alat social media listening untuk melacak sebutan dan percakapan tentang restoran di berbagai platform media sosial, tidak hanya mention langsung tetapi juga ulasan dan percakapan tak langsung yang menyebutkan restoran mereka.
Kemudian, setelah mengumpulkan data, restoran ini bisa memanfaatkan social media listening untuk menganalisis sentimen. Dari sini, didapatkan berbagai macam pola menarik, seperti ada pelanggan yang memuji rasa makanan tertentu dan memahami apa saja yang dikeluhkan oleh mereka.
Dengan wawasan yang diperoleh dari social media listening, restoran tersebut dapat melakukan beberapa tindakan strategis:
- Memperbaiki Layanan Pelanggan: Mereka segera mengadakan pelatihan untuk para staf serta menambah staf pada jam-jam sibuk untuk memastikan bahwa layanan lebih cepat dan efisien.
- Menambah Menu Favorit: Berdasarkan permintaan konsumen yang mereka temukan dari social media listening, restoran ini bisa memutuskan untuk menambahkan beberapa hidangan yang menjadi favorit pelanggan
- Meningkatkan Pengalaman Visual di Instagram: Karena banyak pelanggan berbagi foto makanan di Instagram, restoran mulai membuat presentasi makanan yang lebih menarik dan estetis.
- Mereka juga membuat spot "Instagrammable" di dalam restoran untuk mendorong lebih banyak pelanggan membagikan pengalaman bersantap mereka secara visual.
Hasil Social Media Listening
Hasilnya, setelah menerapkan langkah-langkah ini, restoran tersebut dapat melihat peningkatan yang signifikan dalam ulasan positif di media sosial.
Banyak pelanggan memuji peningkatan dalam kecepatan layanan dan berbagai aspek lainnya. Itu hanya satu dari banyaknya contoh dari penggunaan social media listening yang bermanfaat bagi bisnis.
Apakah Anda ingin mencoba menggunakan social media listening? Klik di sini sekarang!