Media Monitoring Agency Terbaik di Indonesia

19 November 2023, 21:07 Bayu Septian

Pengambilan keputusan dalam menghadapi medan percakapan dan interaksi publik di media sosial dapat ditingkatkan melalui penerapan konsep yang disebut media monitoring. Media monitoring adalah langkah penting dalam melacak dan menganalisis konten yang relevan dengan topik tertentu, sehingga perusahaan dapat memahami representasi mereka di media, memonitor pesaing, mendeteksi tren, dan mengevaluasi efektivitas strategi komunikasi.

Dalam memilih media monitoring agency, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor kunci, seperti cakupan media, akurasi analisis, dan kemudahan penggunaan. Di Indonesia, terdapat sembilan rekomendasi media monitoring agency terbaik yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait strategi pengambilan keputusan.

1. Kazee Media Intelligence

Di urutan pertama ada Kazee Media Intelligence: Dengan mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dan big data ke dalam ranah media monitoring, alat ini tidak hanya membantu perusahaan mengumpulkan, tetapi juga menganalisis data dari berbagai sumber media, termasuk situs web, forum online, dan media sosial. Dengan alat ini, Anda dapat secara efektif memantau aktivitas online dan merekam percakapan yang relevan dengan merek, pesaing, atau industri Anda. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya untuk melakukan pemantauan kata kunci dan topik tertentu, menjadikannya solusi yang optimal untuk memahami lanskap digital dan merancang strategi yang tepat di dalamnya.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 2016 ini telah menjadi pilihan unggulan bagi banyak perusahaan multinasional sebagai platform media intelligence yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan perusahaan. Menurut www.startus-insights.com, Kazee menjadi satu-satunya startup penyedia jasa Media Monitoring Media Sosial di Asia yang terdaftar dalam lima besar startup terbaik yang menyediakan Social Media Analytics. Sekarang, pertanyaannya adalah, fitur-fitur apa yang ditawarkan oleh Kazee Media Intelligence?

Fitur Tracking Penyebutan Kata Kunci

Perusahaan dapat menginput kata kunci atau topik terkait dengan industri mereka, seperti nama merek, produk atau jasa, acara, atau tren industri. Sistem kami akan secara otomatis memantau berbagai sumber media untuk mencari dan mengumpulkan informasi yang relevan dengan kata kunci dan topik yang telah dimasukkan.

Fitur Tracking Penyebutan Kata Kunci

Aspek analisis sentimen memungkinkan perusahaan untuk menilai apakah umpan balik dari pelanggan atau pengguna di media sosial dan platform online lainnya bersifat positif, negatif, atau netral. Dengan pemahaman ini, perusahaan dapat merinci persepsi publik terhadap merek mereka dan mengambil langkah responsif melalui strategi yang sesuai.

Lebih lanjut, Kazee juga menyediakan fitur pelaporan yang memungkinkan perusahaan untuk membuat laporan perkembangan terkait merek, pesaing, atau tren industri. Laporan ini mencakup informasi tentang jumlah tautan, pesan, atau konten yang terkait dengan kata kunci atau topik tertentu, serta bagaimana sentimen memengaruhi pesan dan konten yang dihasilkan.

Ekstraksi Isu

Selain itu, media intelligence Kazee tidak hanya menyediakan analisis isu berdasarkan data yang dimasukkan ke dalam sistem, tetapi juga membantu perusahaan atau lembaga Anda dalam menentukan isu apa yang sedang menjadi perhatian utama dalam media massa dan media sosial.

Melalui fitur ekstraksi, platform ini dapat melakukan analisis terhadap tokoh-tokoh internal dalam perusahaan atau lembaga, serta tokoh-tokoh yang menyebut nama perusahaan atau lembaga negara. Analisis ini mencakup sentimen positif, negatif, dan isu-isu terkait dengan tokoh-tokoh tersebut, memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap bagaimana perusahaan atau lembaga Anda dipandang dan dipersepsikan oleh publik.

Social Network Analysis (Analisis Jejaring)

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat distribusi sentimen positif dan negatif terhadap suatu perusahaan atau lembaga negara melalui media sosial Twitter. Dengan kemampuan ini, para pemangku kepentingan dapat mengidentifikasi netizen yang paling aktif dalam mencuitkan terkait perusahaan atau lembaga negara, dengan mempertimbangkan retweet atau impresi tertinggi.

Dengan informasi ini, tim public relations dapat merancang strategi penanganan isu berdasarkan analisis SNA (Social Network Analysis). Pendekatan dapat dilakukan melalui metode cuitan balasan tanpa menyebutkan (soft approach) sesuai dengan cuitan netizen yang memiliki impresi tertinggi. Alternatifnya, dapat pula dilakukan dengan merespons langsung cuitan netizen tersebut (hard approach), atau menggunakan metode kehumasan lainnya yang dianggap relevan.

Redaksi Media

Peran top redaksi media sangat krusial dalam memastikan bahwa press release dari perusahaan atau lembaga negara disampaikan dan dipublikasikan secara efektif di media massa online. Tidak hanya itu, media massa offline seperti koran cetak dan tabloid juga tetap relevan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan humas perusahaan atau lembaga negara.

Melalui pendekatan ini, perusahaan atau lembaga dapat melakukan pemantauan yang komprehensif terkait citra mereka melalui liputan media massa offline dan online, baik di tingkat nasional maupun internasional, sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan mencapai khalayak secara maksimal dan memberikan dampak positif terhadap citra perusahaan atau lembaga negara.

Sosial Media Analisis

Aspek-isu atau persepsi yang berkembang di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, LinkedIn, dan TikTok juga dapat dipantau. Tujuannya adalah untuk mengamati citra suatu produk perusahaan atau citra perusahaan atau lembaga negara dari perspektif media sosial. Melalui pemantauan ini, setiap isu negatif, misinformasi, keluhan, dan sejenisnya dapat terdeteksi oleh pengguna, dan evaluasinya dapat segera ditangani dengan cepat.

Keunggulan penggunaan layanan media monitoring di Kazee adalah kemampuannya untuk disesuaikan sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Kazee Media Intelligence, silakan klik tombol di bawah ini untuk menjadwalkan demo.

Optimalkan Pengambilan Keputusan Anda Dengan Tools Yang Tepat

2. Binokular Media

Binokular, dikenal sebagai Bino, adalah solusi di era digital yang penuh informasi. Bino memanfaatkan kekuatan media dalam membentuk opini dan citra, khususnya di Indonesia di mana digitalisasi media masih dalam proses. Sistem yang diciptakan Bino mampu memfilter dan memantau informasi dari media online dan offline, memungkinkan pengguna untuk mengelola isu sejak dini. Dengan Bino, pengguna mendapatkan akses cepat ke informasi relevan, membantu mereka memahami bagaimana mereka dilihat oleh dunia.

3. Indonesia Indicator

Indonesia Indicator merupakan perusahaan yang menyediakan layanan media monitoring di Indonesia. Mereka secara aktif mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk koran, majalah, televisi, radio, dan media online.

Peran Indonesia Indicator sangat signifikan dalam membantu perusahaan dan organisasi untuk memahami bagaimana mereka dipersepsikan di media. Selain itu, layanan mereka juga memungkinkan evaluasi efektivitas strategi komunikasi dan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh. Khususnya, layanan ini menjadi krusial bagi perusahaan yang ingin memantau citra merek, reputasi, dan isu-isu penting yang dapat memengaruhi jalannya bisnis.

4. Isentia

Isentia merupakan salah satu perusahaan terkemuka dalam layanan media monitoring di Indonesia. Keunggulan mereka terletak pada cakupan yang luas dalam melacak dan menganalisis konten media dari berbagai sumber, termasuk media cetak, online, televisi, dan radio.

Peran Isentia sangat penting dalam membantu perusahaan dan organisasi memahami bagaimana merek mereka dipersepsikan di media. Selain itu, mereka juga berperan dalam memantau kegiatan pesaing, mendeteksi tren, dan mengevaluasi efektivitas strategi komunikasi. Dengan memanfaatkan teknologi dan analisis yang canggih, Isentia memberikan wawasan yang berharga bagi klien mereka dalam mengelola citra merek dan merespons perubahan pasar dengan lebih baik.

5. Digivla

Digivla Indonesia merupakan perusahaan media monitoring terkemuka di Indonesia. Sebagai pionir dalam bidang media monitoring, Mereka telah melakukan digitalisasi media cetak sejak tahun 2007 dan memantau program berita televisi sejak tahun 2015. Mereka mengumpulkan data dari lebih dari 1.200 media, termasuk media cetak, portal online, dan stasiun TV.

Digivla juga menyediakan solusi social media listening dengan mengumpulkan data dari platform utama seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube. Keunggulan solusi yang mereka tawarkan dapat diakses melalui aplikasi mobile, dashboard desktop, dan pusat komando terintegrasi. Dengan demikian, Mereka memberikan kemudahan akses dan analisis bagi klien mereka dalam memantau serta mengelola informasi dari berbagai sumber dengan efisien.

6. Media Wave

Mediawave merupakan perusahaan teknologi yang telah berdiri sejak tahun 2010, dengan fokus pada layanan online dan media sosial. Mereka telah mengembangkan alat Social Media Listening pertama di Indonesia yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi percakapan dalam bahasa Indonesia beserta variasi yang kompleks. Selama satu dekade terakhir, Mediawave telah mengembangkan keahlian khusus dalam analisis big data dengan fokus utama pada media sosial.

Perusahaan ini secara rutin melakukan pemantauan percakapan di berbagai industri untuk mengenali pemimpin pasar di media sosial. Mediawave juga menjalin kerjasama dengan Frontier Marketing Group untuk memberikan Penghargaan Media Sosial Tahunan bagi merek dan perusahaan, menunjukkan kontribusi dan pengaruh yang signifikan dalam ranah media sosial di Indonesia.

7. Sonar Platform

Sonar Platform didirikan oleh Amien Krisna & M. Ridwan Agustiawan pada tahun 2015. Mereka membawa visi untuk memberikan akses komprehensif dan mudah bagi perusahaan-perusahaan skala besar ke beragam percakapan media sosial dan digital di berbagai industri, dengan menyediakan wawasan hampir secara real-time. Melalui platform ini, Sonar menyediakan informasi yang sangat berharga dari media sosial dan digital, memungkinkan perusahaan untuk mendukung strategi dan mengambil keputusan yang sangat penting dengan pemahaman yang lebih mendalam.

8. NoLimit

NoLimit merupakan perusahaan teknologi yang memiliki fokus pada pengembangan alat pemantauan dan analisis media online, terutama media sosial, dengan tujuan membantu klien meningkatkan hubungan dan pemahaman pelanggan.

Dengan teknologi canggih yang dimilikinya, NoLimit menyajikan beragam solusi media online yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Pertama, ada "Online Intelligence Program" dengan fitur lengkap yang diakses melalui NoLimit Dashboard. Kedua, terdapat "Online Management Program" yang dikenal sebagai NoLimit Care, membantu mengelola dan merespons berbagai aspek dalam media online dengan lebih efisien. Yang ketiga, NoLimit menyediakan "Online Loyalty Program" untuk membantu membangun dan meningkatkan loyalitas pelanggan secara online. Dengan berbagai pilihan ini, NoLimit memberikan solusi yang komprehensif untuk mendukung kebutuhan strategi dan manajemen online pelanggan.

9. Ivosight

Ivosight didirikan pada tahun 2016. Perusahaan berbasis teknologi informasi ini hadir untuk memberikan solusi end-to-end dalam mengelola dan meningkatkan interaksi Anda dengan pelanggan. Sebagai perusahaan lokal Indonesia, Ivosight berfokus pada pembangunan ekosistem digital engagement terpadu dengan teknologi dan layanan pendukung yang memiliki daya saing global.

Melalui teknologi canggih, Ivosight menyediakan bantuan dalam mengelola dan memuaskan pelanggan Anda. Perusahaan ini akan memantau percakapan Anda secara online, berinteraksi melalui berbagai saluran digital, dan menggunakan otomatisasi serta prediksi preferensi untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan Anda sebagai pelanggan Ivosight. Dengan komitmen untuk memperkuat hubungan pelanggan dan meningkatkan performa bisnis secara keseluruhan, Ivosight menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam menghadapi tantangan dalam pengelolaan interaksi dengan pelanggan.

Kesimpulan

Demikianlah beberapa media monitoring agency terbaik di Indonesia yang dapat membantu perusahaan dan organisasi dalam memonitor media serta mengukur dampak kampanye pemasaran dan publikasi. Pemilihan media monitoring agency akan bergantung pada kebutuhan dan tujuan bisnis atau organisasi. Dengan solusi dan fitur yang disediakan, Anda dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda. Jangan ragu untuk menjelajahi setiap opsi dan menyesuaikannya dengan strategi bisnis atau kebutuhan pemantauan media Anda.

Temukan Semua Pemberitaan Negatif Organisasi Dengan Tools Yang Tepat

Share this post
Another Article
Explore the latest insights and trends in social media analytics on the BrandBoss Blog.
Find practical guides and expert tips to help you stay ahead in the digital world.
20-istilah-social-media-listening-yang-penting-anda-ketahui
20 Istilah Social Media Listening yang Penting Anda Ketahui

Seperti diketahui, social media listening membantu para pemilik bisnis untuk melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Dengan data yang berasal dari media sosial, pemilik bisnis dapat memahami di mana kekurangan bisnis mereka serta apa kelebihannya.

Tidak hanya itu, pemilik bisnis juga bisa mengetahui apa yang saat ini sedang dibutuhkan oleh masyarakat dan strategi apa yang harus dilakukan untuk menarik perhatian mereka.

Sebelum menggunakan tools social media listening untuk memantau atau mendengarkan apa yang terjadi di media sosial, penting bagi Anda memahami setiap istilah-istilah yang ada.

Berikut 20 istilah-istilah sederhana dan singkat yang ada di dalam social media listening.

1. Mention: Sebutan atau penyebutan brand, produk, atau nama perusahaan di media sosial.

2. Hashtag: Tagar yang digunakan untuk mengelompokkan konten berdasarkan topik tertentu. Hashtag membantu memudahkan pencarian mengenai topik serupa.

3. Sentimen Analisis: Pengukuran untuk menilai apakah percakapan tentang merek atau produk cenderung dibicarakan secara positif, negatif, atau netral.

4. Engagement: Seberapa besar interaksi pengguna media sosial dengan konten yang diukur dari likes, comments, dan shares.

5. Impressions: Jumlah total sebuah postingan dilihat berapa kali oleh pengguna di media sosial, meskipun tidak ada interaksi langsung.

6. Reach: Jumlah pengunjung unik yang melihat konten Anda atau akun-akun yang Anda jangkau.

7. Keywords: Kata-kata spesifik yang digunakan untuk memantau percakapan yang relevan di media sosial.

8. Influencer: Orang atau akun yang memiliki pengaruh besar di media sosial untuk memengaruhi opini publik.

9. Social Listening Tool: Alat atau platform yang digunakan untuk memantau dan menganalisis percakapan di media sosial.

10. Real-time Monitoring: Pemantauan percakapan secara langsung dan real-time di berbagai platform media sosial.

11. Competitive Analysis: Analisis terhadap aktivitas dan sentimen yang diterima oleh kompetitor di media sosial.

12. Trending Topic: Topik yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial pada waktu tertentu.

13. User-Generated Content (UGC): Konten yang dibuat dan diposting oleh pengguna tentang brand atau produk di media sosial.

14. Brand Health: Kondisi umum atau seberapa sehat reputasi merek berdasarkan percakapan dan interaksi di media sosial.

15. Engagement Rate: Persentase orang yang terlibat dengan konten (like, komentar, share) dari jumlah total yang melihatnya.

16. Conversion Tracking: Memantau bagaimana interaksi di media sosial berkontribusi pada tindakan yang diinginkan, seperti pembelian atau melakukan pendaftaran.

17. Brand Mention: Sebutan spesifik untuk merek tertentu.

18. Share of Voice: Persentase dari total percakapan yang ditujukan untuk brand Anda dibandingkan dengan kompetitor.

19. Customer Feedback: Ulasan, komentar, dan masukan dari pelanggan yang dibagikan melalui platform media sosial.

20. Virality: Tingkat di mana konten menyebar dengan cepat di media sosial, melalui likes, shares, dan repost

 

Selain 20 istilah di atas, masih banyak lagi istilah-istilah lainnya dari social media listening.

Dengan memahami setiap istilah yang ada, hal tersebut membantu Anda dalam memaksimalkan penggunaan tools social media listening untuk membantu mengembangkan bisnis Anda.

 

23 October 2024, 16:02
contoh-social-media-listening-dan-perbedaannya-dengan-social-media-monitoring
Contoh Social Media Listening dan Perbedaannya dengan Social Media Monitoring

Sudah banyak perusahaan yang berhasil menunjukkan peningkatan karena menggunakan social media listening secara tepat. Saat ini, social media listening menjadi salah satu alat yang penting bagi bisnis untuk memahami apa yang dikatakan pelanggan tentang merek mereka di platform media sosial. 

Namun, banyak yang masih bingung dengan contoh maupun perbedaan antara social media listening dan social media monitoring. Artikel ini akan membantu Anda memberikan penjelasan singkat tentang perbedaan keduanya dan contoh kecilnya.

Perbedaan Social Media Listening dan Social Media Monitoring

Social Media Monitoring: Proses melacak mention atau percakapan yang spesifik tentang merek, produk, atau layanan di media sosial. Kegiatan ini berfokus pada pengumpulan data seperti mention, komentar, atau hashtag yang terkait dengan merek.

Social Media Listening: Tidak hanya memantau mention, tetapi juga menganalisis sentimen, tren, dan pola yang muncul dari percakapan tersebut. Social media listening membantu bisnis mendapatkan wawasan lebih dalam untuk membuat keputusan strategis, sementara social media monitoring lebih fokus pada pelacakan dan pemantauan data.

Social Media Monitoring: Melacak mention dan komentar secara real-time, berfokus pada data.

Social Media Listening: Menganalisis data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi tren dan pola serta mendapatkan wawasan strategis.

Contoh Social Media Monitoring dan Listening

Salah satu contoh sederhana dari social media listening dan monitoring adalah sebagai berikut. Jika media monitoring menginformasikan bahwa 100 orang menyebutkan produk Anda di X, social media listening akan memberi tahu apa yang mereka rasakan tentang produk itu.

Anda dapat mengetahui apakah ulasan mereka positif atau negatif, dan bagaimana tren ini berkembang dari waktu ke waktu.

Contoh studi kasus yang bisa diambil dalam hal ini adalah restoran atau bisnis kuliner. Misalnya, ada bisnis yang memutuskan untuk menggunakan social media listening untuk menggali wawasan dari percakapan pelanggan di media sosial. 

Restoran ini ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana orang berbicara tentang restoran mereka, kualitas makanan, layanan, dan suasana restoran di media sosial seperti Instagram, X, hingga Facebook.

Pihak restoran bisa memulai dengan mengidentifikasi kata kunci dan hashtag yang paling sering digunakan oleh pelanggan mereka.

Mereka dapat menggunakan alat social media listening untuk melacak sebutan dan percakapan tentang restoran di berbagai platform media sosial, tidak hanya mention langsung tetapi juga ulasan dan percakapan tak langsung yang menyebutkan restoran mereka.

Kemudian, setelah mengumpulkan data, restoran ini bisa memanfaatkan social media listening untuk menganalisis sentimen. Dari sini, didapatkan berbagai macam pola menarik, seperti ada pelanggan yang memuji rasa makanan tertentu dan memahami apa saja yang dikeluhkan oleh mereka. 

Dengan wawasan yang diperoleh dari social media listening, restoran tersebut dapat melakukan beberapa tindakan strategis:

  • Memperbaiki Layanan Pelanggan: Mereka segera mengadakan pelatihan untuk para staf serta menambah staf pada jam-jam sibuk untuk memastikan bahwa layanan lebih cepat dan efisien.
  • Menambah Menu Favorit: Berdasarkan permintaan konsumen yang mereka temukan dari social media listening, restoran ini bisa memutuskan untuk menambahkan beberapa hidangan yang menjadi favorit pelanggan
  • Meningkatkan Pengalaman Visual di Instagram: Karena banyak pelanggan berbagi foto makanan di Instagram, restoran mulai membuat presentasi makanan yang lebih menarik dan estetis.
  • Mereka juga membuat spot "Instagrammable" di dalam restoran untuk mendorong lebih banyak pelanggan membagikan pengalaman bersantap mereka secara visual.

Hasil Social Media Listening

Hasilnya, setelah menerapkan langkah-langkah ini, restoran tersebut dapat melihat peningkatan yang signifikan dalam ulasan positif di media sosial. 

Banyak pelanggan memuji peningkatan dalam kecepatan layanan dan berbagai aspek lainnya. Itu hanya satu dari banyaknya contoh dari penggunaan social media listening yang bermanfaat bagi bisnis. 

 

Apakah Anda ingin mencoba menggunakan social media listening? Klik di sini sekarang!

 

26 September 2024, 16:06
social-media-listening-untuk-industri-fb
Social Media Listening untuk Industri F&B

Bagi industri Food & Beverage (F&B), penting sekali untuk memahami preferensi pelanggan. Saat ini, mengetahui pendapat pelanggan sudah sangat mudah dengan adanya media sosial.

Kebanyakan konsumen akan langsung berbagi pengalaman mereka terkait makanan, restoran, dan brand favorit mereka.

Oleh karena itu, social media listening menjadi alat yang sangat berharga bagi perusahaan F&B untuk memahami konsumen, memantau reputasi, dan menemukan peluang baru.

Artikel ini akan membahas bagaimana social media listening dapat membantu bisnis F&B untuk tetap relevan dan meningkatkan kehadiran mereka di pasar.

Mengapa Social Media Listening Penting untuk Industri F&B?

Di industri F&B, presensi konsumen dapat berubah dengan cepat. Social media listening membantu bisnis F&B memahami persepsi konsumen, menangani keluhan secara cepat, dan memanfaatkan tren terbaru sebelum pesaing mengetahuinya. 

Selain itu, media sosial sering kali menjadi tempat di mana pelanggan berbicara secara jujur tentang pengalaman mereka sehingga dapat memberikan wawasan yang sangat berharga.

Manfaat Social Media Listening untuk Industri F&B

1. Memahami Preferensi Pelanggan

Melalui social media listening, bisnis F&B dapat memahami apa yang disukai atau tidak disukai pelanggan mereka. Konsumen sering kali berbicara tentang rasa makanan, variasi menu, pelayanan, atau bahkan suasana di restoran. 

Dengan mendengarkan percakapan ini, bisnis dapat menyesuaikan produk dan layanan mereka sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.

2. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Social media listening memungkinkan bisnis untuk mendeteksi keluhan pelanggan dengan cepat dan menanggapinya secara langsung. Dengan memberikan solusi yang cepat dan efektif, perusahaan dapat mencegah masalah kecil berubah menjadi krisis yang lebih besar, sekaligus meningkatkan loyalitas pelanggan.

3. Memantau Tren Makanan dan Minuman Terbaru

Tren dalam industri makanan dan minuman sering muncul dari media sosial. Konsumen sering berbagi tentang makanan yang sedang populer, seperti minuman kekinian atau jenis hidangan baru. 

Social media listening membantu bisnis F&B dapat mengikuti tren yang ada dan memasukkannya ke dalam menu atau kampanye pemasaran mereka sehingga tetap relevan dan menarik bagi konsumen.

4. Memantau Kompetitor untuk Mendapatkan Wawasan Pasar

Social media listening membantu memantau aktivitas dan ulasan tentang kompetitor. Melalui hal ini, perusahaan dapat melihat apa yang dilakukan pesaing mereka dengan baik dan di sisi mana mereka gagal. 

Insight ini dapat membantu bisnis mengidentifikasi peluang untuk menawarkan sesuatu yang lebih baik atau berbeda dari kompetitor.

5. Mengukur Efektivitas Campaign

Melalui social media listening, bisnis F&B dapat memantau dampak kampanye pemasaran mereka secara real-time. Misalnya, setelah meluncurkan promosi atau kampanye baru, Anda dapat melihat seberapa sering kampanye tersebut disebutkan di media sosial, bagaimana sentimen publik, dan apakah ada peningkatan keterlibatan atau kunjungan ke restoran.

 

17 September 2024, 02:12