Pentingnya bagi PR untuk Melakukan Pemantauan Media
Media monitoring adalah proses mengumpulkan, memantau, dan menganalisis informasi dari berbagai sumber media, seperti media cetak, media online, media sosial, dan media lainnya. Pemantauan media merupakan salah satu tugas penting yang harus dilakukan oleh profesional public relations (PR).
Ada beberapa alasan mengapa pemantauan media penting bagi PR, antara lain:
Membantu PR untuk memahami citra publik perusahaan.
Dengan memantau media, PR dapat mengetahui bagaimana perusahaan dan produk/jasa yang ditawarkannya dibicarakan oleh publik. Hal ini dapat membantu PR untuk memahami citra publik perusahaan dan melakukan upaya untuk meningkatkan citra tersebut jika diperlukan.
Membantu PR untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman.
Pemantauan media dapat membantu PR untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi perusahaan. Misalnya, jika media banyak memberitakan tentang suatu tren baru, PR dapat memanfaatkan tren tersebut untuk mempromosikan produk/jasa perusahaan.
Optimalkan Pengambilan Keputusan Anda Dengan Tools Yang Tepat
Membantu PR untuk mengelola krisis komunikasi.
Jika terjadi krisis komunikasi, pemantauan media dapat membantu PR untuk mengetahui bagaimana krisis tersebut dibicarakan oleh publik. Hal ini dapat membantu PR untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola krisis tersebut.
Meningkatkan efektivitas komunikasi.
Pemantauan media dapat membantu PR untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi yang dilakukannya. Misalnya, PR dapat memantau apakah media banyak memberitakan tentang pesan yang disampaikannya atau tidak.
Cara Melakukan Pemantauan Media yang Efektif
Menentukan tujuan pemantauan media. Sebelum melakukan pemantauan media, PR perlu menentukan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan pemantauan media dapat berupa:
- Memahami citra publik perusahaan
- Mengidentifikasi peluang dan ancaman
- Mengelola krisis komunikasi
- Meningkatkan efektivitas komunikasi
Menentukan sumber media yang akan dipantau. PR perlu menentukan sumber media yang akan dipantau, seperti media cetak, media online, media sosial, dan media lainnya.
Menggunakan alat pemantauan media. Ada berbagai alat pemantauan media yang tersedia di pasaran. PR dapat memilih alat pemantauan media yang sesuai dengan kebutuhannya.
Melakukan analisis data. Setelah mengumpulkan data dari sumber media, PR perlu melakukan analisis data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat.
Temukan Semua Pemberitaan Negatif Organisasi Dengan Tools Yang Tepat
Tips untuk Meningkatkan Efektivitas Pemantauan Media
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan efektivitas pemantauan media:
- Gunakan berbagai sumber media. Semakin banyak sumber media yang dipantau, semakin lengkap informasi yang diperoleh.
- Lakukan pemantauan secara teratur. Pemantauan media harus dilakukan secara teratur agar PR dapat mengetahui perkembangan terbaru.
- Lacak tren. PR perlu melacak tren yang sedang berkembang agar dapat mengambil tindakan yang tepat.
- Berkolaborasi dengan tim lain. PR dapat berkolaborasi dengan tim lain, seperti tim marketing, tim penjualan, dan tim legal, untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
Pemantauan media adalah salah satu tugas penting yang harus dilakukan oleh profesional PR. Dengan melakukan pemantauan media secara efektif, PR dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan citra publik, mengidentifikasi peluang dan ancaman, mengelola krisis komunikasi, dan meningkatkan efektivitas komunikasi.
Find practical guides and expert tips to help you stay ahead in the digital world.
.png)
Sudah banyak perusahaan yang berhasil menunjukkan peningkatan karena menggunakan social media listening secara tepat. Saat ini, social media listening menjadi salah satu alat yang penting bagi bisnis untuk memahami apa yang dikatakan pelanggan tentang merek mereka di platform media sosial.
Namun, banyak yang masih bingung dengan contoh maupun perbedaan antara social media listening dan social media monitoring. Artikel ini akan membantu Anda memberikan penjelasan singkat tentang perbedaan keduanya dan contoh kecilnya.
Perbedaan Social Media Listening dan Social Media Monitoring
Social Media Monitoring: Proses melacak mention atau percakapan yang spesifik tentang merek, produk, atau layanan di media sosial. Kegiatan ini berfokus pada pengumpulan data seperti mention, komentar, atau hashtag yang terkait dengan merek.
Social Media Listening: Tidak hanya memantau mention, tetapi juga menganalisis sentimen, tren, dan pola yang muncul dari percakapan tersebut. Social media listening membantu bisnis mendapatkan wawasan lebih dalam untuk membuat keputusan strategis, sementara social media monitoring lebih fokus pada pelacakan dan pemantauan data.
Social Media Monitoring: Melacak mention dan komentar secara real-time, berfokus pada data.
Social Media Listening: Menganalisis data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi tren dan pola serta mendapatkan wawasan strategis.
Contoh Social Media Monitoring dan Listening
Salah satu contoh sederhana dari social media listening dan monitoring adalah sebagai berikut. Jika media monitoring menginformasikan bahwa 100 orang menyebutkan produk Anda di X, social media listening akan memberi tahu apa yang mereka rasakan tentang produk itu.
Anda dapat mengetahui apakah ulasan mereka positif atau negatif, dan bagaimana tren ini berkembang dari waktu ke waktu.
Contoh studi kasus yang bisa diambil dalam hal ini adalah restoran atau bisnis kuliner. Misalnya, ada bisnis yang memutuskan untuk menggunakan social media listening untuk menggali wawasan dari percakapan pelanggan di media sosial.
Restoran ini ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana orang berbicara tentang restoran mereka, kualitas makanan, layanan, dan suasana restoran di media sosial seperti Instagram, X, hingga Facebook.
Pihak restoran bisa memulai dengan mengidentifikasi kata kunci dan hashtag yang paling sering digunakan oleh pelanggan mereka.
Mereka dapat menggunakan alat social media listening untuk melacak sebutan dan percakapan tentang restoran di berbagai platform media sosial, tidak hanya mention langsung tetapi juga ulasan dan percakapan tak langsung yang menyebutkan restoran mereka.
Kemudian, setelah mengumpulkan data, restoran ini bisa memanfaatkan social media listening untuk menganalisis sentimen. Dari sini, didapatkan berbagai macam pola menarik, seperti ada pelanggan yang memuji rasa makanan tertentu dan memahami apa saja yang dikeluhkan oleh mereka.
Dengan wawasan yang diperoleh dari social media listening, restoran tersebut dapat melakukan beberapa tindakan strategis:
- Memperbaiki Layanan Pelanggan: Mereka segera mengadakan pelatihan untuk para staf serta menambah staf pada jam-jam sibuk untuk memastikan bahwa layanan lebih cepat dan efisien.
- Menambah Menu Favorit: Berdasarkan permintaan konsumen yang mereka temukan dari social media listening, restoran ini bisa memutuskan untuk menambahkan beberapa hidangan yang menjadi favorit pelanggan
- Meningkatkan Pengalaman Visual di Instagram: Karena banyak pelanggan berbagi foto makanan di Instagram, restoran mulai membuat presentasi makanan yang lebih menarik dan estetis.
- Mereka juga membuat spot "Instagrammable" di dalam restoran untuk mendorong lebih banyak pelanggan membagikan pengalaman bersantap mereka secara visual.
Hasil Social Media Listening
Hasilnya, setelah menerapkan langkah-langkah ini, restoran tersebut dapat melihat peningkatan yang signifikan dalam ulasan positif di media sosial.
Banyak pelanggan memuji peningkatan dalam kecepatan layanan dan berbagai aspek lainnya. Itu hanya satu dari banyaknya contoh dari penggunaan social media listening yang bermanfaat bagi bisnis.
Apakah Anda ingin mencoba menggunakan social media listening? Klik di sini sekarang!