.png)
Pentingnya Presensi Online untuk Bisnis Retail
Bisnis retail adalah usaha menjual barang dalam jumlah kecil atau sedikit kepada pelanggan.
Salah satu bisnis ritel yang sering ditemui adalah toko kelontong yang menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari.
Maka dari itu, salah satu hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bisnis ini adalah pengelolaan karyawan yang efektif.
Para pekerja perlu memastikan stok barang aman, menyusun barang-barang agar menarik perhatian pelanggan, dan sebagainya.
Tidak heran, dalam bisnis ini, karyawan diharapkan untuk hadir tepat waktu dan bekerja dengan efisien agar layanan pelanggan serta stok barang berjalan tanpa hambatan.
Salah satu solusi agar pencatatan kehadiran karyawan bisa efektif adalah dengan menggunakan presensi online.
Artikel ini akan membahas bagaimana presensi online dapat membantu bisnis retail dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Manfaat Presensi Online untuk Bisnis Retail
Berikut beberapa manfaat presensi online untuk bisnis retail.
1. Meningkatkan Akurasi Data Kehadiran
Presensi manual menyebabkan ketidakakuratan kehadiran karena adanya jadwal kerja yang bervariasi.
Presensi online dibutuhkan agar waktu kehadiran karyawan dicatat secara real-time dan otomatis.
Jadi, tidak ada lagi kesalahan pencatatan yang sering terjadi dengan metode manual.
Data kehadiran yang lebih akurat juga mengurangi kesalahan perhitungan gaji atau lembur.
2. Fleksibilitas dalam Pengelolaan Karyawan
Bisnis retail sering kali memiliki banyak karyawan dengan jadwal kerja yang bervariasi, khususnya pada saat hari raya atau tanggal merah lainnya.
Presensi online membantu pengelolaan jadwal yang lebih fleksibel. Karyawan dapat mencatat kehadiran mereka dari berbagai lokasi.
Manajer dapat melihat kehadiran secara langsung untuk memastikan bahwa semua shift terisi dengan baik.
3. Menghemat Waktu dan Biaya Administrasi
Presensi online membantu mengurangi pekerjaan administratif terkait kehadiran, seperti pengumpulan dan perhitungan manual mengenai waktu kerja.
Semua data sudah terekam secara otomatis sehingga pengelolaan data kehadiran menjadi lebih cepat dan efisien.
4. Meningkatkan Kedisiplinan Karyawan
Dengan presensi online, karyawan menjadi lebih disiplin karena mereka tahu bahwa kehadiran mereka dipantau secara real-time dan tidak bisa dimanipulasi.
Hal ini membantu dalam meningkatkan kepatuhan terhadap jam kerja dan mengurangi tingkat keterlambatan atau presensi yang tidak sah.
5. Laporan Kehadiran yang Mudah Diakses
Salah satu kelebihan lain dari presensi online adalah kemampuan untuk menghasilkan laporan kehadiran secara otomatis dan mudah diakses kapan saja.
Manajer dapat dengan cepat meninjau kehadiran karyawan, melihat siapa yang absen, terlambat, atau bahkan siapa yang bekerja lebih banyak dari jam yang seharusnya.
Hal ini membantu dalam merencanakan shift kerja dan memastikan operasional tetap berjalan lancar.
Kesimpulannya, presensi online memiliki fitur untuk mengatur jadwal shift karyawan dengan mudah. Hal ini membantu bisnis retail dapat membuka tokonya 24 jam secara efisien maupun menentukan gaji karyawan berdasarkan jam kerja mereka.
Find practical guides and expert tips to help you stay ahead in the digital world.
.png)
Sudah banyak perusahaan yang berhasil menunjukkan peningkatan karena menggunakan social media listening secara tepat. Saat ini, social media listening menjadi salah satu alat yang penting bagi bisnis untuk memahami apa yang dikatakan pelanggan tentang merek mereka di platform media sosial.
Namun, banyak yang masih bingung dengan contoh maupun perbedaan antara social media listening dan social media monitoring. Artikel ini akan membantu Anda memberikan penjelasan singkat tentang perbedaan keduanya dan contoh kecilnya.
Perbedaan Social Media Listening dan Social Media Monitoring
Social Media Monitoring: Proses melacak mention atau percakapan yang spesifik tentang merek, produk, atau layanan di media sosial. Kegiatan ini berfokus pada pengumpulan data seperti mention, komentar, atau hashtag yang terkait dengan merek.
Social Media Listening: Tidak hanya memantau mention, tetapi juga menganalisis sentimen, tren, dan pola yang muncul dari percakapan tersebut. Social media listening membantu bisnis mendapatkan wawasan lebih dalam untuk membuat keputusan strategis, sementara social media monitoring lebih fokus pada pelacakan dan pemantauan data.
Social Media Monitoring: Melacak mention dan komentar secara real-time, berfokus pada data.
Social Media Listening: Menganalisis data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi tren dan pola serta mendapatkan wawasan strategis.
Contoh Social Media Monitoring dan Listening
Salah satu contoh sederhana dari social media listening dan monitoring adalah sebagai berikut. Jika media monitoring menginformasikan bahwa 100 orang menyebutkan produk Anda di X, social media listening akan memberi tahu apa yang mereka rasakan tentang produk itu.
Anda dapat mengetahui apakah ulasan mereka positif atau negatif, dan bagaimana tren ini berkembang dari waktu ke waktu.
Contoh studi kasus yang bisa diambil dalam hal ini adalah restoran atau bisnis kuliner. Misalnya, ada bisnis yang memutuskan untuk menggunakan social media listening untuk menggali wawasan dari percakapan pelanggan di media sosial.
Restoran ini ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana orang berbicara tentang restoran mereka, kualitas makanan, layanan, dan suasana restoran di media sosial seperti Instagram, X, hingga Facebook.
Pihak restoran bisa memulai dengan mengidentifikasi kata kunci dan hashtag yang paling sering digunakan oleh pelanggan mereka.
Mereka dapat menggunakan alat social media listening untuk melacak sebutan dan percakapan tentang restoran di berbagai platform media sosial, tidak hanya mention langsung tetapi juga ulasan dan percakapan tak langsung yang menyebutkan restoran mereka.
Kemudian, setelah mengumpulkan data, restoran ini bisa memanfaatkan social media listening untuk menganalisis sentimen. Dari sini, didapatkan berbagai macam pola menarik, seperti ada pelanggan yang memuji rasa makanan tertentu dan memahami apa saja yang dikeluhkan oleh mereka.
Dengan wawasan yang diperoleh dari social media listening, restoran tersebut dapat melakukan beberapa tindakan strategis:
- Memperbaiki Layanan Pelanggan: Mereka segera mengadakan pelatihan untuk para staf serta menambah staf pada jam-jam sibuk untuk memastikan bahwa layanan lebih cepat dan efisien.
- Menambah Menu Favorit: Berdasarkan permintaan konsumen yang mereka temukan dari social media listening, restoran ini bisa memutuskan untuk menambahkan beberapa hidangan yang menjadi favorit pelanggan
- Meningkatkan Pengalaman Visual di Instagram: Karena banyak pelanggan berbagi foto makanan di Instagram, restoran mulai membuat presentasi makanan yang lebih menarik dan estetis.
- Mereka juga membuat spot "Instagrammable" di dalam restoran untuk mendorong lebih banyak pelanggan membagikan pengalaman bersantap mereka secara visual.
Hasil Social Media Listening
Hasilnya, setelah menerapkan langkah-langkah ini, restoran tersebut dapat melihat peningkatan yang signifikan dalam ulasan positif di media sosial.
Banyak pelanggan memuji peningkatan dalam kecepatan layanan dan berbagai aspek lainnya. Itu hanya satu dari banyaknya contoh dari penggunaan social media listening yang bermanfaat bagi bisnis.
Apakah Anda ingin mencoba menggunakan social media listening? Klik di sini sekarang!